Hari Doa Internasional untuk Gereja yang Teraniaya (IDOP) adalah sebuah perayaan tahunan yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan menjadi perantara dalam doa bagi orang-orang Kristen di seluruh dunia yang menghadapi penganiayaan karena iman mereka. Pada hari Minggu pertama di bulan November, umat Kristiani di seluruh dunia bersatu untuk berdoa bagi mereka yang mengalami diskriminasi, kekerasan, pemenjaraan, dan bentuk-bentuk penganiayaan lainnya karena komitmen mereka terhadap kekristenan.
Bagi orang-orang Kristen yang teraniaya, memiliki akses terhadap Alkitab dalam bahasa hati mereka adalah sumber kekuatan dan dorongan rohani yang luar biasa. Namun, penerjemahan Alkitab sering kali menjadi tugas yang berbahaya di daerah-daerah di mana kekristenan dianiaya. Para penerjemah dan mereka yang terlibat dalam pendistribusian Alkitab menghadapi risiko yang signifikan. IDOP memberikan kesempatan khusus untuk berdoa bagi keselamatan, hikmat, dan ketekunan mereka secara khusus.
Peringatan IDOP menggarisbawahi kebutuhan penerjemahan Alkitab yang terus berlanjut di berbagai belahan dunia, seperti di Asia Daratan. Kita dihadapkan pada pengingat yang menyadarkan kita bahwa banyak sekali komunitas yang masih menunggu untuk menerima Firman Tuhan dalam bahasa hati mereka, dan penganiayaan dapat mempersulit upaya-upaya ini. Di Asia Daratan, gereja-gereja menunggu orang-orang untuk belajar bahasa agar dapat memahami Alkitab, bukannya berdoa agar firman Tuhan disampaikan kepada mereka dalam bahasa ibu mereka. Kami percaya bahwa doa adalah kunci untuk menjangkau nol orang di dunia tanpa ayat Alkitab dalam bahasa yang dapat mereka pahami. Doa-doa kita dapat menginspirasi dan menggerakkan gereja di Asia Daratan untuk mengambil peran aktif dalam mendukung upaya penerjemahan Alkitab. Hal ini termasuk mendoakan para penerjemah, menyediakan sumber daya, dan mendorong mereka yang terpanggil untuk misi ini.
Bergabunglah bersama kami dalam doa untuk kesadaran dan aktivasi gereja di Asia Daratan akan kebutuhan penerjemahan Alkitab.
Titik Doa Asia Daratan:
- Mengaktifkan Gereja: Berdoalah agar Tuhan membangkitkan umat-Nya, termasuk para pemimpin gereja, untuk bersyafaat dengan sungguh-sungguh dan teratur sebagai Pendoa Syafaat bagi 438 bahasa yang tersisa di Asia yang masih menantikan firman Tuhan berbicara kepada mereka dalam bahasa hati mereka.
- Kesatuan: Berdoa untuk sinergi dan kesatuan di dalam Kristus ketika gereja-gereja lokal dan berbagai organisasi penerjemahan Alkitab berkolaborasi dengan para perintis gereja di setiap negara untuk mempercepat kabar baik Yesus kepada semua kelompok masyarakat yang tidak memiliki Alkitab.
- Penerjemah: Berdoa untuk lebih banyak konsultan penerjemah Alkitab di Asia Daratan. Dibutuhkan pekerja untuk menyetujui hasil terjemahan sehingga firman Tuhan dapat diakses lebih cepat oleh banyak kelompok orang yang tidak memiliki Alkitab.
- Memperbarui Jumlah Orang Tanpa Alkitab: Berdoa agar lebih banyak jaringan dan platform yang dibangun untuk mengumpulkan dan memperbarui informasi kelompok-kelompok bahasa yang tidak memiliki Alkitab dari lapangan.
Hari Doa Internasional untuk Gereja yang Teraniaya sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran dan bersyafaat bagi mereka yang menderita karena iman mereka, tetapi juga untuk menyoroti peran penting penerjemahan Alkitab dalam menyediakan makanan rohani dan dukungan bagi orang-orang Kristen yang teraniaya.
Mari kita bersatu dalam doa, percaya bahwa upaya bersama kita dapat memberikan dampak yang signifikan. Bersama-sama, kita dapat membantu membawa kekuatan transformatif dari Firman Tuhan ke setiap sudut daratan Asia.
“Jadi, bagaimana mereka dapat memanggil Dia yang tidak mereka percayai? Dan bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia yang belum mereka dengar? Dan bagaimana mereka dapat mendengar tanpa ada orang yang memberitakan kepada mereka? ” – Roma 10:14 (NIV)