“Dapatkah Anda memahami misteri Tuhan? Dapatkah engkau menyelidiki batas-batas Yang Mahakuasa?”
– Ayub 11:7I’m pretty sure that all of us have heard the saying, “God works in mysterious ways.” And honestly, this is a pretty accurate statement.
To know God, one only needs to open up the Holy Scriptures. Through believing in Jesus Christ, human beings are able to truly encounter the real and true presence of God (John 14:6). However, Christians must always remember that even though they can know God, there are still aspects of God that remain hidden.
Masih ada detail-detail tertentu tentang Allah yang masih misterius. Namun demikian, Allah tetap dapat dipercaya ( 2 Sam. 7:28 ). Christians must accept the fact that even though they serve a mysterious Creator, they can still believe Him and embrace this God of mystery because He is worthy of worship (Rev. 14:7) and is always faithful ( 2 Timotius 2:13 ).
Salib dan Misteri Allah
Inti dari iman Kristen adalah keyakinan bahwa Yesus dari Nazaret, Anak Allah, pergi ke kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia(1 Yohanes 2:2).
Meskipun tidak diragukan lagi bahwa orang Kristen menerima kebenaran ini dengan sepenuh hati, kita harus mengakui bahwa apa yang dicapai di kayu salib masih sangat dalam dan misterius.
Mengapa salib menjadi jalan yang dipilih Allah untuk menebus manusia? Mengapa Yesus harus datang dan mati di kayu salib yang tua dan berat itu untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita?
Sementara Alkitab sangat jelas tentang apa yang dicapai oleh salib (Roma 3:25-26; 5:10-11; Galatia 3:13-14 ), orang Kristen harus tetap dengan rendah hati menerima misteri karya Allah melalui salib Kristus.
Bagi orang yang tidak percaya, salib adalah simbol kebodohan iman Kristen (1 Korintus 1:18 ), tetapi bagi orang Kristen, misteri salib adalah kuasa Allah.
Salib adalah sesuatu yang dipegang teguh oleh orang Kristen. Di sanalah kita melihat kuasa Allah dinyatakan. Dan meskipun karya salib terkadang membingungkan kita, kita percaya dan yakin bahwa rasa malu, rasa bersalah, dan kesalahan kita telah dimatikan untuk selamanya melalui karya Allah yang menakjubkan ini.
Paradoks dari Misteri Allah
Ada area-area lain di mana orang Kristen juga harus merangkul misteri Allah.
Sebagai contoh:
- Bagaimana tepatnya “ ketritunggalan dan keesaan” Allah Tritunggal bekerja bersama?
- Bagaimana Yesus Kristus, yang selalu menjadi Allah, mengambil rupa manusia?
- Bagaimana dengan hubungan antara kedaulatan Allah yang absolut dan pilihan bebas manusia?
Ini adalah pertanyaan yang telah diajukan selama berabad-abad, namun jawaban yang pasti atau tidak dapat diperbaiki tidak pernah sepenuhnya tercapai.
Ini benar-benar merupakan paradoks dari iman Kristen. Namun, kita tidak perlu khawatir atau meragukan kebaikan Tuhan yang esa dan benar.
Merangkul misteri Allah adalah posisi rendah hati yang menjadi panggilan orang Kristen.
Kita tidak bisa jatuh ke dalam perangkap penyembahan berhala kognitif dan berharap bahwa kita akan dapat sepenuhnya memahami sesuatu yang tak terbatas.
Tuhan itu baik, dan Tuhan sedang bekerja, dan kita harus selalu ingat bahwa merangkul misteri Tuhan adalah cara lain untuk menunjukkan kepercayaan kita kepada-Nya.